Jumat, 02 September 2011

Pandangan Saya Terhadap Perbedaan Hari Raya yang sering terjadi Di Indonesia

Assalamualikum Wr, Wb

Sekedar nulis2, Gan, gini, sudah saya katakan sejak awal, saya tidak ikut aliran Ormas manapun, saya hanya menulis apa yang menjadi Pikiran saya dan saya hanya ikut pada apa yang saya anggap benar yaitu bersumber dari al Quran dan Al Hadis.

Sering kita lihat sejak tahun-tahun yang lalu, di Indonesia khususnya, Hari raya itu ditentukan Oleh pemerintah, dan semua rakyat (hampir 90 %) ikut didalamnya, Mereka menggunakan Dalil dalam Alquran yang berbunyi Bismillah: "Atiulloaha WaAtiiurosula wa ulil amri Minkum"
yang artinya:"Patuhilah Allah dan patuhilah Rosul dan pemimpin negara dimana ditempat kamu berada"

Dalil diatas tidak salah, hanya saja perlu pemahaman. Kita khususnnya muslim yag Taat, boleh ikut dengan pemimpin, dengan "SYARAT, NEGARA ini ADALAH NEGARA ISLAM DAN MENGERJAKAN SYARIAT SERTA HUKUM ISLAM"

Laaahh, secara Indonesia ini negara DEMOKRASI, SOa, jadi kita gak wajib ikut dengan pemimpin, pa lagi pemimpinnya itu salah.(~_~)

OKe kita kembali bahas massalah dua hari raya kemaren.
ada hari raya yg hari selasa, dan ada yang hari rabu. Dengan jujur saya katakan saya ikut hari Selasa.. Mengapa??? BUkan karena saya pengin cepet2 gak puasa, gak, ini semua ada alasannya. Mari kita bahas satu persatu dan dengan pikiran Objektif. Ingat, Objektif, karena kita orang terpelajar.


Alasan ke 1:
Pada Jaman Nabi Muhammad SAW, setiap ada Rukyatul hilal, nabi sengaja tidak ikut, Beliau Mempercayakan semua pada sahabat. Begitu ada satu saja sahabat yang mengaku melihat Hilal atau bulan kepada Rosul SAW, maka tanpa ribet(Seperti jaman sekarang masih tanya bujur berapa, lintang mana, garis horison yang rata2 malah bikin pusing), nabi langsung menanyakan pada orang yg melihat tadi, apa kah orang yg mengaku melihat Hilal tersebut mau disumpah? , bila Ya, maka Rosul langsung memerintah Bilal untuk MEngumandangkan Takbir, dan besoknya hari raya..^^ enak bukan kalo nurut NAbi

Nah, kita bahas pemerintah kita, saya kemaren lihat sidang isbat sampe Selesai. Padahal ada yang mengaku melihat Hillal atau Bulan di Cakung Jabar, Dan Semarang Jateng. Ko Bisa2 nya gak Diakui. HaaaaaHHHH??

Alasan ke 2:
Saya ikut hari selasa karena Mekkah juga hari Selasa. Kok Bisa kita Ikut Mekkah?? khan Jauh Bro?? Yo yoyo, kadang rada2 ni yang nulis..

hehe Gua gak rada2 sob, logikanya, Mekah dengan Indonesia itu cuman beda 3 jam, lebih dulu indonesia. Jadi kalo disni jam 9 malem, di mekah itu jam 6 sore. SO kalo beda segitu aja brarti logikanya, kalo Mekah Hari Raya, kita pasti ikut hari raya, karena bedanya tidak sampai 12 jam.

Ntar Pasti ada yang tanya ni, Khan beda Geografis Bos, mekah jauh, kita khan di Indonesia..??
Gini SOb, beda geografis khan maknanya itu beda tempat dan lingkungan, lha terus apa bedanya di Medan (SUMUT) ama irian Jaya yang beda cuman 2 jam? jadi harusnya hari raya nya tu gak beda. Tetep Bareng.

Alasan ke 3:
Andai Saya anggap anda2 ini orang awam dalam hal agama, harusnya anda tahu, puasa yang diharamkan(Berdosa besaaar) itu adalah puasa pada dua hari raya, dan hari Tasrik. Nah seperti kemaren, ada hari raya selasa, dan rabu, kalo pun saya JADI orang awam mending saya pilih hari raya SELASA WHY?? karena misalnya saya salah, ternyata yang bener itu rayanya rabu, maka saya cukup mengganti puasa sekali aja, daripada saya tetep puasa dan hari raya pada hari Rabu namun ternyata yg benar itu hari selasa kemaren. Maka puasa yg kita lakukan pada hari selasa kemaren adalah PUASA HARAM, yang berdosa besar. Hayoooo,~_~

TEnang ja orang yg gak ngerti gak kena hukum ko, yang salah itu pemerintah.


Alasan ke 4:
Biasanya, Indonesia itu hari raya nya ikut atao sama dengan malaysia, negara tetangga, lha wong kemaren Malaysia itu Hilalnya keliatan, n hari selasa mereka solat Id, ko indonesia malah hari Rabu??? piye iku??


Saya rasa cukup jelas 4 alasan diatas, kembali lagi, jika anda masih kurang paham, Plisss Deeh, Ngaji lah, ISlam tu bukan Hanya Syahadat, solat, Puasa Zakat dan haji. Inget Nyanyian TOmbo ati, itu yg bikin Poro Wali: ada bait yg berbunyi,"Moco Quran Lan maknane" jadi ngaji itu itu gak hanya tadarusan, tapi memperdalam agama, agar kita tahu cara2nya, tuntunannya dan yang lainnya..

Dalil bahwasanya Umat Muslim disuruh untuk ngaji dan memperdalam agama ada pada Surah At Taubah ayat 122. Coba deh dibaca sendiri di quran terjemahan. Biar yakin.^_^,


udah sekarang saya akan bahas Ormas ISLAM YANG NENTUIN hari raya itu.
Sudah kesekian kalinya saya katakan saya tidak memihak ORmas manapun, Saya memihak ORmas yang sesui Syariat.

Versi Muhamdiyah:
Dalam Hal ini Muhamdiyah sudah benar, hari raya nya hari selasa, namun, kelemahannya adalah Muhamdiyah sudah mengeplot dari sebelum Puasa bahwa hari rayanya jatuh pada tanggal 30. ITu yang tidak boleh, karena walau zaman sekrang sudah super canggih bisa menghitung peredaran bulan dengan Ilmu FALAK, tapi khan Rosul menyuruh kita untuk tetap melakukan Rukyah(Melihat Hilal) begitu ceritanya.

Versi NU:
Nah ini, yang menguasai pemerintahan kita sekarang. Mereka sangat tidak akur dengan muhamadiyah,. Entah kanapa. ?? orang sama2 islamnya. Dari dulu walau perkiraan rukyah bakalan keliatan hari selasa, mereka tidak akan pernah mau mengakui dengan berbagai macam alasan(menurut pikiran saya, mereka tidak mau sama dengan Muhamdiyah), Inilah yang akan membingungkan Masyarakat.

Versi HTI:
HTI setalah saya amati, dari tahun ke tahun,penentuan hari raya Ikut MEkkah, mereka selalu ikut Rukyah internasional Timur tengah. kalo udah ikut rukyah mekkah. Udah pasti betul lah



Kesimpulannya Gan,

Saya nulis ini untuk membuka mata bagi yang belum tahu aja, saya gak pernah ngajak pembca buat ngebelot pemerintahan, GAK sama SEKALI, pemerintah tetep wajib kita turuti dan hormati, tapi "BUKAN DALAM URUSAN AGAMA". Urusan agama adalah urusan individu, pemerintah gak akan menolong kita kalo kita sampe kecemplung neraka. So, menurutlah apa kata hati masing-masing, jangan sampe berpecah belah. Gak usah saling menyalahkan, yang hari raya selasa kemaren ya ALhamdulillah, yang hari rabu, ya gak Apa orang belum tahu.

Intinya, tetep berpegang teguh pada Quran Lan Hadis:

Sesuai Sabda nabi:

"Fa Sayarollahu Ikhtilaffan Kastiro, alaikum Bisunnati, wa sunnati Khulafaurasyidin"

Yang artinya, Pada jaman Sepeninggalku(Nabi Muhammad SAW), akan banyak manusia yang pandai dan pintar berbicara, namun mereka tidak mempunyai landasan. tapi jangan khawatir, engkau akan tetap selamat jika berpegang teguh pada Sunnahku dan sunnah 4 Sohabat (Khulafaurasyidin).



Akhirul Kalam bila ada kata yang salah mohon dimaafkan.
Wassalamualaikum Wr, WB




Tidak ada komentar: